Peringati Hari Santri, Ribuan Santri Temanggung Turun Gunung
MAGELANGEKSPRES.COM.TEMANGGUNG – Peringatan hari santri tahun ini menjadi berkah yang sangat luar biasa bagi santri, seiring dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019. Oleh karena itu ke depan pesantren harus semakin meningkatkan kualitasnya. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Nahdlotul Ulama (NU) Temanggung Gus Furqon usai upacara Hari Santri di Alun-alun Temanggung, Selasa (22/10). Menurutnya, peningkatan kualitas dilakukan melalui sisi manajemen kepesantrenannya maupun manajemen pendidikannya dan juga sarana-prasana pendukungnya. “Berkah ini harus kita terima dengan menyiapkan segala sesuatunya, ke depan jika Peraturan Presiden (PP) sudah turun, harus ada sikap jelas bagi kami untuk menyampaikan kepada pesantren-pesantren untuk menjelaskan strandar kompetensi pendidikan yang berlaku,” katanya. Undang-undang pesantren ini menjadi sangat berharga agar ke depan santri itu menjadi pewaris ulama, tidak hanya dalam ilmu disipliner dalam hal ini adalah ilmu umum dan agama. Artinya ilmu fisioner agamanya menjadi lebih kuat dan ilmu disiplinernya juga menjadi lebih matang. Baca Juga Peringatan Hari Santri, Ketua MUI Temanggung : Undang-Undang Pesantren Sangat Membantu Santri Apalagi lanjutnya, saat ini santri menghadapi revolusi industri 4.0 adalah tantangan terbesar, apalagi limbah dari industi 4.0 jelas sekali menjadi bagian dari santri menjadi moral bangsa ini menjadi semakin baik. “Harapan kami ke depan santri bisa menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang punya dedikasi kuat bagi NKRI dan mempunyai nilai religius yang kuat,” harapnya. Pihaknya sangat yakin, dengan disahkannya Undang-Undang Pesantren ini kedepan pesantren bisa mencetak pemimpin-pemimpin yang kuat baik dalam ilmu disipliner maupun fungsioner. Sementara itu Ketua MUI Temanggung Yakup Mubarak menjelaskan, Hari Santri Nasional (HSN) ini merupakan salah satu tanda terima kasih Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap para santri di negeri ini. Dalam sejarah santri juga berperan aktif dalam memperebutkan NKRI dari tangan penjajah. “Presiden Jokowi ini sangat memahami dan mengetahui sejarah, kemudian oleh presiden pada tanggal 22 Oktober ini dijadikan sebagai hari santri nasional oleh presiden,” katanya. Dengan disahkannya undang-undang tetang pesantren ini, bagi anak bangsa yang tidak sempat mengenyam pendidikan formal akan mendapatkan pengakuan yang sama dengan anak bangsa yang duduk dan menggali ilmu di pendidikan formal. “Bahkan akhir-akhir ini sejumlah perguruan tinggi melakukan penjaringan mahasiswa dengan mencari calon mahasiswa yang hafal dengan Alquran, mereka berpandangan bahwa calon mahasiswa yang hafal Alquran mempunyai daya fikir yang lebih bagus,” tambahnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: